Musyawarah Wilayah (Muswil) Nahdlatul Wathan Provinsi Sulawesi Tenggara yang keenam akan dilaksanakan pada 26 Oktober 2024. Acara ini akan diadakan di Pondok Pesantren Darul Ulum Nahdlatul Wathan, yang terletak di Desa Bima Maroa, Kecamatan Andoolo Barat, Kabupaten Konawe Selatan. Muswil ini menjadi agenda penting yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali, bertujuan untuk merumuskan kebijakan dan strategi organisasi ke depan.
Dengan tema “Pengokohan Organisasi, Penguatan Kontribusi, Perkhidmatan Menuju NW Mendunia dan Indonesia Emas 2045,” Muswil kali ini berfokus pada penguatan struktur organisasi dan pengembangan kontribusi bagi masyarakat, serta visi jangka panjang menuju Indonesia Emas pada tahun 2045.
Nahdlatul Wathan didirikan pada 1 Maret 1953 oleh seorang Waliyullah sekaligus Pahlawan Nasional asal NTB, Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid AL-Anfanany. Beliau juga merupakan pendiri Madrasah NWDI dan NBDI, yang berfokus pada pendidikan dan dakwah Islam. Sejak awal, Nahdlatul Wathan telah berperan penting dalam pengembangan pendidikan, sosial, dan dakwah di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Barat.
Ketua PWNW saat ini, Al-Ustadz Jamhuri Karim, QH., S.Sos.I, telah memimpin organisasi selama empat periode berturut-turut. Di bawah kepemimpinannya, Nahdlatul Wathan telah mengalami kemajuan signifikan dalam berbagai bidang. Beliau dikenal sebagai sosok yang visioner dan mampu memotivasi anggota untuk berperan aktif dalam setiap program yang dijalankan.
Prinsip perjuangan Nahdlatul Wathan, “Sami’na wa Atho’na” (yang artinya: Kami Mendengar, Kami Setia), menggambarkan komitmen anggota untuk mendengarkan dan mengikuti petunjuk serta kebijakan yang ditetapkan oleh organisasi. Prinsip ini menjadi dasar bagi setiap kegiatan dan keputusan yang diambil dalam organisasi.
Muswil VI ini juga akan menekankan trilogi perjuangan Nahdlatul Wathan yang berfokus pada tiga bidang utama:
Pendidikan: Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembentukan madrasah, pelatihan guru, dan penyediaan sarana pendidikan yang memadai. Fokus pada pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Sosial: Melaksanakan program-program sosial yang memberdayakan masyarakat, seperti bantuan kemanusiaan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi mikro. Ini juga mencakup penguatan jaringan sosial di antara anggota untuk mempermudah akses terhadap berbagai layanan.
3. Dakwah: Meningkatkan pemahaman agama melalui dakwah yang efektif dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Program dakwah akan difokuskan pada isu-isu kontemporer dan mampu menjawab tantangan yang dihadapi oleh masyarakat saat ini.
Muswil VI akan dikelola dengan berbagai agenda yang dirancang untuk memastikan keterlibatan dan partisipasi aktif dari seluruh anggota. Berikut adalah agenda utama yang akan dilaksanakan:
Laporan Pertanggungjawaban: Pimpinan PWNW yang lama akan menyampaikan hasil kerja selama empat periode, mencakup program-program yang telah dilaksanakan dan dampaknya terhadap masyarakat. Ini memberi kesempatan bagi anggota untuk memahami perkembangan organisasi dalam konteks yang lebih luas.
Diskusi Penetapan Program Kerja: Anggota akan terlibat dalam diskusi untuk merumuskan program kerja yang relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Fokus utama akan diberikan pada strategi untuk mencapai visi organisasi yang lebih luas.
Pemilihan Pengurus Baru: Salah satu agenda utama adalah pemilihan pengurus baru yang diharapkan dapat membawa semangat dan inovasi dalam mengelola organisasi. Proses pemilihan ini akan dilakukan secara transparan dan demokratis, melibatkan seluruh anggota yang hadir.
Sesi Inspirasi dan Motivasi: Muswil juga akan diisi dengan sesi inspiratif dari tokoh-tokoh muda Nahdlatul Wathan yang telah sukses dalam berbagai bidang. Sesi ini bertujuan untuk memotivasi anggota, khususnya generasi muda, agar berani berkarya dan berkontribusi.
Penandatanganan Komitmen Bersama: Sebagai penutup Muswil, akan ada penandatanganan komitmen bersama oleh pengurus baru dan anggota untuk mewujudkan visi dan misi Nahdlatul Wathan. Ini diharapkan menjadi simbol kesepakatan untuk bekerja sama demi kemajuan organisasi dan masyarakat.
Muswil VI ini juga menjadi momen penting karena diadakan sehari sebelum HULTAH Ke-28 Pondok Pesantren Darul Ulum Nahdlatul Wathan, yang akan dilaksanakan pada 27 Oktober 2024. HULTAH ini merupakan perayaan penting yang menandai perjalanan panjang pondok pesantren dalam mendidik generasi penerus. Sinergi antara Muswil dan HULTAH diharapkan dapat memperkuat komitmen bersama dalam membangun organisasi dan masyarakat.
Selama Muswil, akan disediakan ruang diskusi yang interaktif, di mana anggota dapat berbagi pendapat, pengalaman, dan ide-ide baru. Ini akan menjadi kesempatan untuk membangun kolaborasi yang lebih kuat antar anggota. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan Nahdlatul Wathan dapat mengembangkan program-program yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dengan semangat kebersamaan, inovasi, dan kolaborasi, Muswil PWNW Sulawesi Tenggara VI tahun 2024 diharapkan dapat melahirkan kepemimpinan yang visioner dan responsif terhadap tantangan zaman. Muswil ini bukan hanya sekadar ajang formalitas, tetapi juga langkah strategis untuk memastikan bahwa Nahdlatul Wathan dapat terus berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa, serta menyongsong Indonesia Emas 2045.
Mari bersama-sama kita sambut momentum bersejarah ini dan berkontribusi untuk masa depan Nahdlatul Wathan yang lebih baik!